top of page

Blikon Blewut, Museum Warisan Budaya Flores

Indonesia dijuluki sebagai Heaven of Earth karena beragamnya kekayaaan alam dan budaya yang ada. Tanah Nusa Tenggara Timur adalah bagian kecil dari luas wilayah Indonesia yang menyimpan begitu banyak keberagaman budaya dan peninggalan berharga. Peninggalan-peninggalan yang ada merupakan harta Nusantara yang sepatutnya dijaga dengan diawetkan dan dikumpulan, misalnya dengan membangun museum.

Museum adalah lembaga atau institut yang mengumpulkan dan merawat warisan budaya dan diperuntukan bagi masyarakat umum guna sebagai pembelajaran ataupun hiburan. Salah satu museum yang terkenal di Flores adalah Museum Blikon Blewut.

Blikon Blewut terdiri dari kata ‘blikon’ yang artinya lalu, lampau, lama dan ‘blewut’ yang berarti peninggalan. Sehingga Blikon Blewut mengandung arti peninggalan masa lampau atau lalu. Museum ini merupakan milik SVD dan terletak di Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero yang sebelumnya bernama Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero. Museum Blikon Blewut mulai dikenal sejak Pater Verhoeven melakukan penelitian dan pencarian peninggalan kebudayaan Flores. Ia melakukan penggalian dan pengumpulan koleksi museum pada tahun 1965 dan bertempat di Todabelu, Mataloko.


Fosil homo Floresiensis


Uang Kertas dan Koin


Warisan budaya yang terdapat di museum ini bervariasi dan berasal dari berbagai zaman. Pertama, fosil gajah purba Flores yang ditemukan di wilayah Watumelang, Kabupaten Sikka. Ditemukan fosil gigi dan gading gajah saat gempa pada tahun 1992. Dengan ditemukannya fosil gajah purba jenis Stegodon ini mampu mematahkan teori Wallace Line yang menyatakan bahwa daratan Indonesia Timur tidak pernah tergabung dengan pulau-pulau Indoneisa Barat. Selain gajah purba, terdapat pula rangka utuh hewan seperti tikus purba dan ular. Kedua, peralatan makan dan perkakas rumah tangga dongson Flores dan dari zaman batu. Ketiga, terdapat uang kertas dan koin beberapa negara dari zaman ke zaman. Lalu terdapat pula fosil manusia purba Flores (homo floresiensis) yang ditemukan di Gua Liang Bua, Pulau Flores tahun 2002. Museum Blikon Blewut juga memiliki koleksi lain seperti senjata tradisional, lukisan dan lain sebagainya.

Fosil Stegodon

Kekayaan alam dan warisan budaya yang beragam adalah bukti dari kekhasan Indonesia yang akan tetap melekat dalam tubuh bangsa Indonesia. Semua warisan budaya tersebut harus terus kita jaga dan pertahankan agar tidak hilang di masa yang akan dating.



Tim Jurnalis Muda Syuradikara

Amelia Bernadina Lestari Lodan (XII IPA 2)


Viva Syuradikara


342 views

Recent Posts

See All
bottom of page