Bruder Kris Ingatkan Lima Poin untuk Warga SMA Katolik Syuradikara setelah Liburan Paskah
- Eto Kwuta
- Apr 22
- 2 min read

Ende, Syuradikara.sch.id - Bruder Kepala SMA Katolik Syuradikara, Kristianus Riberu, SVD menyampaikan pesan setelah liburan Paskah serta untuk mengawali kegiatan belajar mengajar secara normal, Selasa, 22 April 2025 pagi.
Dalam pesannya, Bruder Kris membeberkan kembali pesan Tri Hari Suci dan bagaimana makna Paskah yang mesti dibawa dalam proses kehidupan di sekolah, rumah, dan masyarakat.
"Selamat Paskah untuk kita semua dan apa pesan momen liburan Paskah ini untuk kita?" tanya dia di hadapan siswa-siswi, para guru dan pendidik, serta karyawan-karyawati yang hadir dalam apel pagi di Naungan Hijau Satu Syuradikara.
Poin-poin penting tersebut meliputi, pertama, Kamis Putih membawa simbol air yang menyucikan, membersihkan, dan menyapu semua daki, kotor, dan atau dosa kita. Setidaknya, kita merendah seperti Yesus.
Kedua, jangan potong salib hidup kita masing-masing. Pikul salib itu dengan suka cita walau penuh air mata.
Ketiga, dalam proses memikul itu, rasa sakit dan berat mesti dipadukan dengan sikap totalitas.
Keempat, saat Sabtu Santo, di situ ada api harapan. Pegang teguh api harapan itu dalam seluruh perjuangan hidup kita.
Kelima, momen Paskah, kita semua diajak untuk bangkit bersama Yesus dan menjadi saksi-saksi kebenaran di tengah dunia.
"Lima poin ini mesti menjadi spiritualitas dalam kehidupan kita setiap hari," tandas Bruder Kris.
Sementara, Anselmus Bogar, guru dan pendidik di SMAK Syuradikara mengatakan, Paskah pada 2025 ini membawa kegembiraan sekaligus duka bagi Gereja.

"Setelah Paskah, kita kehilangan Bapa Suci Paus Fransiskus, sedih sekali," katanya.
Ansel bilang, waktu mendengar berita, dirinya langsung meneteskan air mata karena merasakan dan melihat kepemimpinan dan kebapakan dari sosok Paus Fransiskus.
Dikatakannya, Paus Fransiskus menunjukkan totalitas ajaran dalam semua elemen, termasuk lingkungan hidup.
"Semoga Paus Fransiskus mendoakan kita dan menjadi Santo bagi umat manusia di seluruh dunia," katanya dalam nada doa.* (EK)































Comments