Assessment atau penilaian pendidikan adalah proses sistematis mendokumentasikan dan menggunakan data empiris pada pengetahuan, keterampilan, sikap, dan keyakinan untuk memperbaiki program dan meningkatkan pembelajaran siswa.
Ada pun tujuan dari assessment itu sendiri yaitu untuk menelusuri dan melacak proses belajar peserta didik yang sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah diterapkan untuk mengecek pencapaian kemampuan peserta didik di dalam proses belajar dan kekurangan- kekurangan peserta didik ketika mengikuti proses pembelajaran.
Selain itu, tujuan assesment adalah untuk mencari, menemukan, dan mendeteksi kekurangan kesalahan, atau kelemahan peserta didik dalam proses belajar untuk menyumpulkan tingkat penguasahan siswa terhadap kompetensi yang sudah diterapkan.
Kegiatan ini sebagai bentuk kerja sama antara Ikatan Alumni Syuradikara Nusantara (IASN) dengan pihak sekolah dalam rangka ulang tahun ke-65 SMA Katolik Syuradikara Ende. Alasan utama diselenggarakan kegiatan assessment ialah konsep mutu perankingan ujian nasional SMA Katolik Syuradikara Ende.
Mutu SMA Katolik Syuradikara dianggap menurun karena posisi rankingnya tidak lagi leading dan berada di bawah beberapa SMA lain. Hal ini menimbulkan keprihatinan Ikatan Alumni Syuradikara (IAS).
Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 6 sampai 10 Agustus 2018 lalu difasilitator oleh pedagog freelance, Robert Bala Wolo dan guru-guru Syuradikara.
“Sesungguhnya pertanyaan yang jauh lebih penting untuk dilacak adalah kinerja proses pembelajaran di setiap kelas dan jenjang (tidak sekadar di ruang kelas) pada SMA Katolik Syuradikara Ende. Kinerja menentukan besaran angka lulusan (output: how much) dan kualitas lulusan (outcome: how good) di SMA Katolik Syuradikara Ende. Kinerja guru mata pelajaran adalah salah satu komponen terpenting dari banyak komponen penentu kualitas pembelajaran di sekolah.” Demikian kata Robert dalam kegiatan tersebut.
Pada waktu yang berbeda, ketua seksi Seminar Pesta Keluarga, Maria Gua Da Lupe Pemba mengatakan “Puji syukur karena mendapatkan pengalaman belajar baru dari kegiatan Assessment mutu yang dilakukan oleh External Evaluator Non Pemerintah setelah hampir 21 tahun mengabdikan diri sebagai Guru di SMAK Syuradikara”
SMAK Syuradikara patut mengucapkan terima kasih kepada IAS Nusantara yang telah memfasilitasi kegiatan assessment mutu di almamater. “Kita harus bergandengan tangan antara sekolah dan yayasan untuk melihat bersama dan memetakkan titik-titik terlemah dalam mata rantai proses pembelajaran sebagai sebuah sistem di kelas yang diklaim sebagai penyebab penurunan mutu di SMAK Syuradikara. Jika proses bagus, maka apapun inputnya pasti outputnya bagus,” jelas Lupita.
“Kami senang bahwa assessment menghasilkan keputusan dan resolusi. Rumusan keputusan dan resolusi jelas. Kita semua terima bahwa maksud assessment adalah yaitu
mengembalikan marwah Syuradikara,” demikian kata Ambrosius Sewe yang juga adalah penanggung jawab seminar pesta keluarga tahun 2018. (Helena S.Wati & Stanisia Lamanele).
Comments