Berbagi Praktik Baik, Pater Aris Paparkan Meditasi sebagai Visualisasi Masa Depan untuk Bangkitkan Kesadaran
- Eto Kwuta
- Oct 30
- 2 min read

Ende, Syuradikara.sch.id - Pater Aris Mada, SVD, guru Bahasa Inggris di SMAK Syuradikara membagikan praktik baiknya tentang "Penerapan Meditasi dalam Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Meningkatkan Kesadaran Diri Akan Masa Depan" di Ruang Guru, Kamis, 30 Oktober 2025 siang.
"Refleksi saya adalah meditasi efektif untuk meningkatkan kesadaran diri dan motivasi belajar untuk anak-anak," katanya saat memaparkan materi praktik baiknya.
Ide melakukan praktik baik meditasi, kata Pater Aris, muncul ketika ia membaca sebuah berita bunuh diri di salah satu sekolah menengah di Kota Ende.

Menurutnya, anak-anak masih cukup rentan dan sebaiknya didorong dengan motivasi untuk membentuk dan membangun kesadaran akan diri dan masa depan mereka.
Ia memaparkan beberapa poin seperti temuan yang diperoleh dalam proses belajar dan mengajar di lembaga pendidikan SMAK Syuradikara.
Hal-hal tersebut di antaranya seperti kurangnya motivasi anak-anak belajar Bahasa Inggris, sehingga mereka belum tahu apa tujuan mereka belajar Bahasa Inggris.
Ada temuan lainnya, ada anak yang punya kemampuan Bahasa Inggris baik, tapi belum berani tampil atau maju di depan untuk berbicara.
"Saya melihat bahwa anak-anak itu cemas untuk berdiri di depan dan bicara Bahasa Inggris dan ini ada tantangan dalam penerapan karena beberapa siswa kesulitan fokus meditasi," kata Pater Aris.
Merespons pemaparan materi, Heribertus Bata, guru dan pendidik, menganjurkan meditasi bisa untuk diterapkan bagi para guru.
"Saya menganjurkan supaya kegiatan yang sama dengan pendekatan meditasi bisa diberlakukan pula untuk para guru dan pegawai," kata Heri Bata.
Sementara Karel Sawi, guru Biologi, mendukung bahwa meditasi, selain untuk anak-anak, bisa juga diberikan untuk para guru.
"Semoga praktik baik tentang meditasi ini bisa diberikan kepada para guru, dalam hal ini diprogram pagi hari atau sore hari," katanya.
Di lain sisi, Yustin Mogi, guru Matematika di SMAK Syuradikara, mengatakan bahwa meditasi itu mampu membawanya pada harapan dan cita-cita seseorang.

"Saya memiliki pengalaman ini. Awalnya memilih jadi suster dan guru dan saya membuat pilihan guru. Hal ini karena kekuatan pikiran yang membawa saya pada akhirnya menjadi guru saat ini," pungkasnya.
Diketahui, kegiatan praktik baik ini didukung penuh oleh lembaga pendidikan SMAK Syuradikara dan dipandu oleh Koordinator Guru Penggerak, Lupita Pemba. Pantauan media ini, kegiatan Praktik Baik ini berjalan aman dan lancar dengan dua sesi tanya jawab yang membuat proses diskusi jadi lebih hidup.* (EK)































Comments