Ende, Syuradikara.sch.id - Sebanyak 25 siswa SMA Swasta Katolik Syuradikara mengikuti kelas hidroponik sebagai salah satu implementasi nilai dari program Cakap Class atau Kelas Cakap yang telah dijalankan sejak Mei 2024 lalu.
Kelas Cakap ini merupakan platform peningkatan keterampilan dalam kursus bahasa dan kejuruan terbesar di Indonesia yang bernaung di bawah PT Cerdas Digital Nusantara, pun bergerak di bidang edukasi secara online sambil berfokus pada pembelajaran bahasa dan keterampilan kerja secara live dengan pengajar.
“Kami sudah ikut belasan pertemuan dan kelas hidroponik ini merupakan kelas praktik terakhir,” kata Andro Siga Bao, peserta Kelas Cakap, Jumat (20/09/2024).
Andro mengaku bahagia karena mendapat banyak pengalaman yang berkaitan langsung dengan belajar Bahasa Inggris secara santai, tapi menyenangkan sekali.
Dikatakannya, kelas hidroponik memberikan dirinya dan teman-teman pengalaman baru yang belum pernah diperoleh sebelumnya, tetapi mereka menikmati prosesnya dengan mendengar apa kata para mentor.
“Kami diberikan demo latihan membuat hidroponik oleh pelatih lewat Zoom dan diarahkan oleh Ibu Angel dan Pak Mansi yang juga jadi mentor kami,” katanya.
“Itu karena kita menggunakan produk yang tidak membahayakan lingkungan, karena kita hanya gunakan air sebagai pengganti media tanah dan nutrisi sebagai media tumbuhnya,” jelas Alya.
Alya mengaku senang mengikuti Kelas Cakap yang di dalamnya ada praktik menanam kangkung, seledri, atau tanaman lainnya. Ia berharap, lewat belajar dari proses hidroponik tersebut, ia bisa mengembangkan sendiri suatu saat nanti.
Angelia Diana Fadhe, mentor Kelas Cakap dan guru Bahasa Inggris di SMAK Syuradikara, menambahkan, gol dari kelas hidroponik adalah agar siswa memiliki pengetahuan tentang teknik bertani dengan sistem hidroponik, menanam tanpa menggunakan tanah, tetapi dengan media air.
“Mereka sudah peroleh dasar-dasar hidroponik, pemilihan tanaman, bagaimana sistemnya, nutrisi, perakitan, dan lainnya. Jadi ini jadi bekal untuk mereka,” terang Angel, sapaan Angelia Diana Fadhe.
Merespons kelas hidroponik, Bruder Kristianus Riberu, SVD, Kepala SMAK Syuradikara, mengatakan, anak-anak juga didorong untuk mempunyai keterampilan praktis dalam membangun kemandirian pangan.
“Ini membantu mereka cara memproduksi pangan secara mandiri dan berkelanjutan serta menjembatani kesenjangan teknologi di bidang pertanian,” ungkap Bruder Kris.
Dijelaskannya, program tersebut didukung penuh oleh tim pengajar dari Jakarta yang berpengalaman di bidang hidroponik dan teknologi pertanian pada umumnya.
“Jadi, mari kita mendukung proses Kelas Cakap sampai selesai dan menutup kelas hidroponik dengan mendapat manfaat bagi lembaga,” pungkasnya.*
Comments