top of page

Disiplin dan Kerja



Disiplin dan kerja merupakan komitmen bersama yang harus dimiliki oleh setiap orang yang berada dalam civitas akademisi Syuradikara. Dengan komitmen ini, maka kita dapat membangun sebuah kualitas pendidikan yang menyamaratakan kemajuan kognitif, afektif, dan psikomotor.

Hal ini disampaikan Kepala SMAK Syuradikara, Pater Stefanus Sabon Aran, SVD pada rapat awal tahun ajaran 2015/2016 bersama orang tua/wali siswa-siswi baru SMAK dan SMKK Syuradikaradi Aula SMAK Syuradikara pada Sabtu (25/7).


“Kita harus membangun komitmen bersama dalam disiplin dan kerja. Karena dengan komitmen ini, kita dapat membangun secara bersama-sama kualitas pendidikan di lembaga ini. Kita juga kemudian akan menghasilkan kemajuan yang menyamaratakan kognitif, afektif, dan psikomotor,”

kata Pater Stef. Pater Stef Aran, SVD dan kepala SMKK Syuradikara, Br. Pius Ledo menyambut kedatangan orang tua/wali siwa/i baru dengan ucapan terima kasih karena sudah mempercayakan SMA/SMK Syuradikara sebagai tempat menimba ilmu dan titik pertemuan berbagai anak dari latar belakang yang berbeda.


Hal pertama yang disampaikan Pater Stef ialah tiga keunggulan yang dimiliki sekolah ini.

Keunggulan pertama ialah prestasi di bidang Akademik, salah satunya Lomba Olimpiade Tingkat Kabupaten Ende maupun provinsi. Keunggulan kedua ialah prestasi dibidang nonAkademik. Dan keunggulan ketiga ialah Disiplin seperti disiplin waktu, disiplin berpakaian dan disiplin berbicara.

Pater Stef juga menekankan bahwa siwa/i harus menaati tata tertib di SMA/SMK Syuradikara. Sekolah telah membuat buku panduan skor berisi tata tertib dan setiap tata tertib memiliki skor tersendiri. Apabila skornya meningkat, maka akan diadakan panggilan orang tua 2-3 kali. Setiap minggu diadakan 2 kali razia untuk mengecek busana dan penampilan siswa-siswi.


Lebih jauh Pater Stef menggambar keadaan fisik sekolah, yang juga menunjang kegiatan pembelajaran di lembaga ini dengan memfasilitasi sekolah berupa 31 ruangan kelas, lab. Komputer, lab. Multimedia, lab. Fisika, lab. Biologi, lab. Kimia, ruangan seni budaya, dan perpustakaan. Ada pula toilet, kantin, lap. Basket, lap. Volly, lap. Sepak Bola, Aula, Kapela dan tempat parkir yang diperluas. Lanjut Beliau menjelaskan ada beberapa ekstrakurikuler seperti drumband, teater, sanggar bahasa, Syuradikara Voice, Green Syurts, bola kaki, bola volly, futsal, basket, bulu tangkis, dan silat.


Kaur Kurikulum Adrianus Tonda juga menguraikan penerapan sistem SKS di tahun ajaran 2015/2016. Penerapan SKS itu sendiri memiliki beberapa kriteria seperti ketentuan nilai dan tidak mengenal sistem kenaikan kelas. Walaupun tidak mengenal sistem kenaikan kelas, sistem SKS memberikan layanan SCI (Siswa Cerdas Istimewa) bagi siswa/i yang memiliki rata-rata nilai tinggi atau kecerdasan intelegensi tinggi, memiliki riwayat belajar istimewa, memiliki karakter mandiri, cepat memahami, gemar membaca, dan motivasi tinggi dalam belajar dengan jangka waktu 4 semester. Lanjut Adri Tonda, siswa/i yang tidak memenuhi syarat untuk mengambil 4 semester maka dapat mengambil 6 dan 8 semester. Adapun kegiatan semester pendek yang diberikan untuk perbaikan nilai bagi peserta didik yang belum mencapai kelulusan. Akhirnya, Adrianus Tonda meminta kerja sama dengan orang tua untuk mendorong anak agar rajin belajar sehingga sistem SKS dapat berjalan baik.

60 views0 comments
bottom of page