top of page

Pesan Bruder Kris Riberu Saat Membuka Kegiatan Menyongsong Hari Guru 25 November 2025


ree

Ende, Syuradikara.sch.id - Bruder Kristianus Riberu, SVD, Kepala SMAK Syuradikara menyampaikan tiga poin penting saat membuka kegiatan menyongsong Hari Guru pada 25 November 2025 nanti.


Dalam sambutan ini, ia mengajak semua warga Syuradikara untuk menjadikan refleksi sebagai senjata utama dalam proses belajar-mengajar di SMAK Syuradikara Ende.


"Refleksi pertama adalah soal bertanya bagaimana saya merawat kasih persaudaraan di tengah kehidupan bersama dalam satuan pendidikan SMAK Syuradikara," katanya, Jumat, 21 November 2025.

Diungkapkan bahwa usaha merawat kasih persaudaraan itu sangat mahal untuk zaman sekarang ini. Menurutnya, untuk mencari musuh, tidak perlu dengan belajar hal-hal yang tidak penting di tengah arus digitalisasi.


"Yang paling penting adalah merawat kasih persaudaraan untuk memaksimalkan waktu, tenaga, dan semua prosesnya," ungkap Bruder Kris Riberu.


Ia menambahkan, poin kedua adalah bagaimana merefleksikan identitas hidup masing-masing baik sebagai guru, siswa, tenaga kependidikan, karyawan swasta, dan lainnya.


"Kalau saya sebagai biarawan, guru, pendidik, siswa, kita hendaknya mengenal identitas diri masing-masing supaya kita tahu tugas dan tanggung jawa masing-masing," katanya.


Ketiga, lanjut Bruder Kris, melakukan refleksi dan usaha praktis untuk merawat kesehatan fisik yang dicantumkan dalam Gerakan Sekolah Sehat itu sendiri.


"Jika kalian bermimpi untuk jadi orang sukses, tapi jika tidak sehat, maka itu hanyalah omong kosong belaka," katanya lagi.


Ia menegaskan, kesehatan adalah senjata utama untuk menaklukkan dunia dan segala persoalan di dalamnya.


Sementara Yulianus Hendra Ragha, guru dan pendidik di SMAK Syuradikara juga menyampaikan bahwa proses pendidikan tidak lepas dari guru dan siswa sebagai subyek.


"Untuk merefleksikan pendidikan yang bermutu, saya biasanya juga menjalankan tiga poin penting tersebut," kata dia.

Guru Aris, Mansi, Bruder Kris, dan Pak Ambros saat lomba pembukaan Hari Guru, Jumat, 21 November 2025.
Guru Aris, Mansi, Bruder Kris, dan Pak Ambros saat lomba pembukaan Hari Guru, Jumat, 21 November 2025.

Hendra bilang, dirinya tak biasa memperlakukan anak-anak dan semua orang di sekelilingnya sebagai obyek tapi mesti dijadikan subyek yang sama.


"Saya ajak kita semua, ayo melihat semua sebagai subyek dan bukan dijadikan obyek amarah, penyesalan, kebencian, iri hati, dan lainnya," ungkap jebolan IFTK Ledalero ini.

Hendra meminta, semoga semua warga Syuradikara menjadi alat yang bisa menganimasi semua orang baik di dalam sekolah maupun luar sekolah.


"Sebelumnya, selamat ulang tahun Bruder Kris Riberu, dan yang terakhir, jangan lupa menjalankan tiga hal penting yang diberikan Bruder Kris," pungkasnya.* (EK)

Comments


bottom of page