Sekolah Menengah Atas (SMA) Katolik Syuradikara telah mengukir sejarah panjang selama 71 tahun sebagai lembaga pendidikan yang membina generasi muda di Flores. Didirikan oleh para misionaris Serikat Sabda Allah (SVD), sekolah ini tidak hanya menjadi pusat pendidikan intelektual, tetapi juga tempat pembentukan karakter berdasarkan nilai-nilai Kristiani dan budaya lokal. Selama lebih dari tujuh dekade, Syuradikara terus berkembang, mencetak pahlawan-pahlawan utama yang berintegritas, dengan tetap berpegang pada semangat pelayanan dan pengabdian yang diajarkan oleh para pendirinya.
Pada pesta 71 tahun ini, 30 September 2024, Syuradikara juga bersiap untuk menyongsong perayaan 150 tahun berdirinya Serikat Sabda Allah (SVD). Dalam semangat tersebut, diadakan berbagai kegiatan yang mencerminkan komitmen SVD terhadap pendidikan, ekologi, dan pembangunan masyarakat. Salah satu momen penting dalam rangkaian acara ini adalah penanaman pohon Ketapang Kencana oleh Provinsial SVD Ende, Pater Emanuel Embu, SVD. Hadir juga Kepala Sekolah Bruder Kristianus Riberu, SVD dan Bruder Edu Reba, SVD sebagai rektor komunitas St. Konradus dan St. Mikael. Penanaman pohon ini bukan sekadar simbol, tetapi menjadi wujud nyata dari harapan dan komitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan, sejalan dengan nilai-nilai ekologis yang dipegang teguh oleh SVD.
Pohon Ketapang Kencana dipilih karena daya tahannya yang kuat dan peranannya dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Pohon ini melambangkan harapan agar sekolah dan masyarakat Syuradikara dapat terus tumbuh dan berkembang, seiring dengan misi besar SVD yang selalu peduli pada lingkungan dan kemanusiaan. Dengan penanaman pohon ini, kita semua diajak untuk merawat bumi, menjaga warisan alam, dan memastikan bahwa generasi mendatang dapat menikmati dunia yang lebih hijau dan sejahtera.
Pesta 71 tahun dan menyongsong 150 tahun SVD, kita semua diingatkan bahwa sejarah yang panjang ini bukan hanya milik masa lalu, tetapi juga pijakan kuat untuk melangkah ke depan, membangun masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Ende, Flores, NTT, dan dunia.*
Oleh: Pater Aris Mada, SVD
Comments