Ende, Syuradikaranews.com - Anak-anak Syuradikara kembali menghidupkan teater dan berkaca dalam teater sebagai proses melihat jati diri mereka pada Sabtu (19/8/2023).
Usaha menghidupkan kembali teater juga berangkat dari keprihatinan bersama ketika seni hidup dan nilai-nilai budaya perlahan dikikis arus digitalisasi yang masif.
Untuk itu, sebanyak belasan anak-anak peminat teater bergabung dan memulai latihan hari pertama di Naungan Hijau Dua, SMAK Syuradikara Ende.
Claudia, Kinar, Anggi Ima, Tere, Lisly, Novrin, Prisly, Rany, Jesika, Ayu, Karyn, Viola, dan Intan merasa bahagia bergabung dalam proses mengenal diri dan karakter masing-masing pribadi.
"Ini pengalaman pertama yang akan mendorong kami untuk semakin suka dan mencintai teater," kata Novrin, siswi kelas XI 4.
Novrin bilang, ia dan teman-teman sebelumnya sudah melakukan pentas teater pada momen Panen Karya beberapa bulan lalu. Ia mengaku bisa menemukan kembali dirinya dalam teater yang kembali dihidupkan lagi ke depan.
Sementara Ayu melihat bahwa dia dan kawan-kawannya bisa belajar bersama dalam teater dan semakin mendalami karakter diri mereka secara lebih baik lagi.
"Kami dengan senang hati berproses dan akan terus belajar acting bersama pendamping," kata Ayu, senang.
Lebih jauh, Eto Kwuta, pelatih teater dan pendamping Komunitas Sastra Kune Bara mengatakan, hal pertama yang mesti dipelajari adalah berproses dalam teater.
"Adik-adik mesti punya kemauan kuat, mau belajar, mau kerja sama, mau ber-acting, dan percaya diri bahwa kalian bisa," katanya.
Teater, kata pelatih Eto Kwuta, akan menarik semua karakter diri, tubuh, supaya membangkitkan seni yang terpendam dalam diri siapa saja.
"Bersyukur karena kalian mau bergabung dan mulai berproses. Sekarang masih di bangku SMA, tapi nanti di bangku kuliah, kalian akan belajar banyak hal yang lebih praktis," katanya.
Eto berharap, semua yang diperoleh pada hari pertama latihan menjadi bekal untuk belajar lebih dan lebih banyak lagi ke depan.
Ia meminta semua peminat teater yang sudah mendaftar bisa bertahan sampai tamat dan membawa nilai-nilai yang dipelajari di SMAK Syuradikara sebagai pegangan dalam hidup.
"Nanti bawa semua yang positif untuk hidup kalian di mana saja kalian berada," tutupnya.
Tim Jurnalis Muda Syuradikara
Opmerkingen